Saturday, August 3, 2019

Antara Seni Dan Sejarah (Willys Owner Indonesia)

"Pagi ini saya di telp PangkoopsaAU diminta datang oleh Panglima TNI ke Halim.. Suatu kehormatan bisa diundang oleh Panglima TNI, ternyata beliau memperhatikan saya jika saya manasin Jeep..." (Albert Ibrahim)
Atributed to :  Panglima TNI dan Pangkoops AU, KASAU, WAKASAU, Danlanud dan Perwira tinggi AU lainnya. 
Ditengah bertumbuhkembangnya dunia otomotif, sahabat saya "Albert Ibrahim" justru tidak mau pindah ke lain hati dari kendaraan lawas yang dia miliki. Seperti telah menyatu dengan kendaraan yang dimilikinya dan semakin ahli bahkan menjadi seorang profesional dalam merestorasinya seperti pada jamannya mobil itu ada. Meski banyak orang yang menawarkan jenis kendaraan lainnya dan berharga jauh lebih mahal, namun dia tetap enggan untuk melepaskannya dari kehidupan dan kesehariannya. Bahkan sahabat saya mampu membuat banyak orang bersatu dalam sebuah pertemanan termasuk saya mendapatkan sebuah inspirasi untuk menulisnya. Entah kenapa ini terjadi.

Bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
Apakah mereka adalah pengagum sejarah atau terdapat nilai seni yang tinggi terkandung di dalam kendaraan yang mereka miliki. Dalam sejarah, yakni pada tahun 1941-1945: Willys merilis model MB.  Kendaraan Ini adalah kendaraan pelintas batas yang bisa beroperasi dan melakukan apa saja tidak terkendala oleh medan yang pada waktu itu tergolong sangat susah untuk dilalui. Kemudian mobil tersebut lebih dikenal dengan julukan “Jeep”. Model jenis ini sangat populer selama perang dunia II. Saat itu Willys bisa menghasilkan lebih dari 300.000 model MB. Entah kenapa salah satu mobil tersebut masih ada ditangan mereka dengan originalitas yang sempurna. Mungkin saja mobil tersebut adalah sebuah warisan atau sebuah peninggalan sejarah yang biasanya ditemukan di beberapa museum sebagai kenangan lebih menghargai pengendara atau pemiliknya.

Berfoto bersama jajaran Panglima TNI dan Pangkoops AU, KASAU, WAKASAU, Danlanud dan Perwira Tinggi AU
Sang Pengagum Sejarah dan Seni Otomotif
Warisan memiliki makna menurut kaidah bahasa adalah ‘berpindahnya sesuatu benda berharga dari seseorang kepada orang lain’. Atau dari suatu kaum kepada kaum lainnya. Harta Warisan berupa peninggalan bersejarah adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh orang yang pernah hidup bersama-sama dalam suatu tempat, baik berupa uang atau materi lainnya dan memiliki nilai sejarah.

Berbaur dalam suasana persahabatan "Brotherhood"
Berbaur dalam suasana persahabatan "Brotherhood"
Berbaur dalam suasana persahabatan "Brotherhood"
Semua orang yang memiliki kendaraan lawas ini akhirnya tidak hanya sekedar mengoleksi, melainkan lambat laun berada pada satu komunitas yang memiliki pengetahuan yang bagus akan kendaraannya sehingga mampu merestorasi sesuai dengan keadaan aslinya begitu pula pada kekuatan mesinnya yang masih sempurna. Merupakan sebuah keindahan bagi mereka berjalan-jalan dengan mobil mereka dan bukan untuk liburan saja, pada saat bekerjapun mereka bangga mengendarainya. Tak heran akhirnya banyak mata kagum melihatnya. Sebuah perpaduan sejarah dan seni dan sudah pasti para pengagum seni ingin memilikinya.

Willys Owner Indonesia "Proud for Uniting Indonesia"
Dan para pengagum seni akhirnya dapat disatukan menjadi sebuah wujud persahabatan yang sejati tanpa memandang status sosial dan golongan. Dan mereka siapa saja yang menyukainya, boleh dikatakan sebagai pengagum seni dan sejarah. Sebuah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif, atau inovatif, atau mahir dalam hal menjaga sebuah keindahan.



Article by Ketut Rudi
Photos by Albert Ibrahim (Willys Owner Indonesia)

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memiliki kendaraan klasik  Jeep willys buatan tahun 1944, semoga bersama beliau terus dapat memupuk kreatifitas generasi bangsa melalui dunia otomotif. Indonesia bersatu Indonesia Kreatif.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. (lahir di Malang, Jawa Timur, 8 November 1963; umur 55 tahun), adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Udara yang menjabat sebagai Panglima TNI sejak tanggal 8 Desember 2017, menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987. Sebelumnya, ia menjabat sebagai sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Sumber : Wikipedia)




No comments:

Post a Comment