Wednesday, January 30, 2019

Jadilah Kepadamu Seperti Imanmu


Acara Doa Penyembuhan “Paguyuban Doa Santo Petrus Malang Raja” di Villa Clacacaco Baumata Kupang NTT 29 Januari 2019 

Tanggal 29 Januari 2019 telah diadakan acara doa penyembuhan oleh Paguyuban Doa Santo Petrus Malang Raja yang diadakan di Villa Clacacaco yang beralamat di Baumata Kota Kupang. Acara ini bersifat gratis dan terbuka untuk umum.

The Prayer Society of St. Peter Malang Raja

Acara yang bertajuk doa penyembuhan ini dimotori oleh Drs. Petrus Harry Purnomo dari Paguyuban Doa Santo Petrus, Romo. Ande Siku dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Penfui.  Animo umat untuk mengikuti acara ini sangat tinggi, terbukti umat dan masyarakat umum berbondong bondong datang mengikuti acara. Dimulai dengan mengambil formulir pendaftaran, mengisi nama alamat dan keluhan penyakit, umat bisa langsung mengikuti acara doa penyembuhan ini. Saking banyaknya peserta, pihak panitia sampai harus membagi acara doa penyembuhan menjadi beberapa sesi. 
At The event

At The event
Banyak sekali terjadi proses penyembuhan dan seketika diberikan kesembuhan sebagai akibat Iman dan kepasrahan umat kepada Allah Tuhan kita. Allah maha besar …Allah Maha Besar … Seperti yang tertulis di alkitab “ Jadilah kepadamu seperti imanmu” ( Matius 9:29 ), memang iman adalah segala galanya bahkan iman sebiji sesawipun bisa memindahkan gunung.

Healing session
Healing session
Healing session
Healing session

" Iman adalah percaya. Iman adalah karunia Allah, yang dikerjakan di dalam hati oleh Roh Kudus, yang menghidupkan dan memandu semua kemampuan kita menuju satu tujuan. Kita harus berdoa untuk memiliki iman yang baik, dan supaya iman kita terus bertumbuh ke arah yang baik. Iman kita juga akan diperkuat dengan jalan selalu mengingat janji-janji Kristus yang berulangkali diucapkan-Nya bahwa doa-doa kita kepada Alah Bapa, dalam nama-Nya, pasti akan dijawab kalau kita memintanya dengan iman yang teguh, dan percaya akan hal tersebut sewaktu kita memintanya. Iman didefinisikan sebagai "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat". Iman adalah pekerjaan jiwa yang dengannya kita merasa pasti akan keberadaan dan kebenaran dari sesuatu yang tidak ada di depan kita, atau tidak tampak.bagi indera manusia. Setiap orang menilai iman secara berbeda, yang akan dirasakan sukar bahkan tidak mungkin untuk menunjukkannya dengan cara-cara yang tampak. Ini merupakan hal pengujian iman manusia dan latihan secara sukarela serta menambah kepercayaan akan kebenaran-kebenaran besar yang Allah nyatakan. Paulus menyatakan "hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat". Yesus sendiri berfirman "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya". Dengan demikian, mempercayai apa yang kita lihat dan pahami akan dapat mendatangkan manfaat, percaya pada apa yang tidak terlihat dan hanya dipahami secara samar-samar juga merupakan sesuatu yang juga dapat mendatangkan manfaat bahkan yang lebih besar. Ada banyak hal di alam semesta ini yang kita percayai, tanpa harus kita pahami sepenuhnya. kita percaya karena kita mendapatkan buktinya dari orang lain, meskipun bukan dari panca indera kita sendiri. "Tidak seorang pun melihat Allah", akan tetapi semua orang percaya kepada Allah ataupun nama-Nya yang lain meskipun disampaikan oleh orang lain. Hal-hal dalam dunia rohani tidak dapat ditunjukkan melalui perantara-perantara materiil, melainkan hanya bisa melalui perantara-perantara rohani. Meningkatkan kualitas iman maka akan dapat meningkatkan ketenangan jiwa kita, menjadikan kita memahami berbagai hal secara bijaksana dan menjadikan segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Paulus mengatakan bagi orang Yunani terpelajar yang skeptis, Injil adalah "kebodohan". Kebanggaan akan kepandaian adalah salah satu penghalang terbesar terhadap pertumbuhan rohani.

Drs. Petrus Harry Purnomo

Dari hal semua diatas, tercermin bahwa Iman Manusia adalah sumber dari segalanya. Maka dari itu ada pertanyaan yang mendasar yaitu : “Apakah Anda sudah mengimani Tuhan Anda? Tentunya pertanyaan ini kembali lagi kepada diri kita sendiri untuk menjawabnya. 

Semoga bermanfaat. Terima kasih




Article and photos by Edward Wijaya

No comments:

Post a Comment