Sunday, December 9, 2018

Tak Terasa Su Jadi Opa and Oma.

"Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap". (Yakobus 4:14b)

Walaupun Anda merasa muda dan membayangkan akan hidup berpuluh-puluh tahun lagi, pada kenyataannya “hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yakobus 4:14). Cobalah berpaling kebelakang, ketika reuni ketemu teman Sekolah Dasar setelah 15 tahun tak berjumpa. Seolah baru kemarin anda tidak jumpa. Yah, waktu itu terbukti singkat, waktu tidak bisa dihambat dan tetap terus berlalu dan berjalan dengan cepat. Kita tidak dapat mengetahui tinggal berapa lama waktu yang tersisa ini. Ingat Firman Tuhan “janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu (bdk Amsal 27:1). Demikian pula, bila anda kehilangan uang, harta dapat dicari penggantinya tetapi kehilangan waktu maka anda tidak akan memperoleh kembali selamanya. (Yon Maryono)





Selama kita masih hidup maka kita belum terlambat untuk menyelesaikan semua perkara yang akan datang menerjang perahu kita. Kita hidup bagaikan mengarungi samudera. Pandanglah bintang di angkasa cukup indah bukan?, padahal secara ilmu pengetahuan bintang-bintang itu adalah batu-batu yang sangat besar mengelilingi bumi. Inilah keagungan Tuhan maha pengasih. 

"Biarlah waktu yang berlalu biarlah berlalu “…aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang dihadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan surgawi dari Allah dalam Kristus Yesus”(Filipi 3):13-14). 

Tuhan memberkati kita semua.




Ketut Rudi
Photos taken from yafet Horo's facebook account


Song : Tak seindah cinta yang semestinya - Della Firdatia ( Live cover ) 

2 comments:

  1. Bagus tulisannya. Sangat bermakna dalam meredam kesombongan kita

    ReplyDelete