Peringatan Misa Satu Tahun Berpulangnya Bapak Gabriel Odja Ke Rumah Bapa di Surga
27 / 12 / 2018
Tak terasa telah setahun kita
ditinggalkan oleh Suami/Bapak/Opa Gabriel Odja tercinta. Banyak kenangan manis yang
telah beliau tinggalkan untuk kita semua. Pahit manisnya kehidupan telah beliau
lewati, banyak petunjuk dan wejangan yang bisa kita terapkan untuk tetap
melanjutkan hidup ini … hmmmm itulah yang bisa beliau wariskan kepada kita
semua.
|
Romo memimpin acara Misa Syukur |
“Baik” itulah kesan setiap orang
apabila ada pertanyaan atau cerita tentang Bapak, Gabriel Odja. Memang itulah
kenyataannya saat saya bertanya kepada semua orang yang kenal terhadap
beliau saat sebelum acara Misa berlangsung.
|
Sahabat, kerabat mulai datang meski kondisi hujan saat sebelum Misa dimulai |
Kebaikan adalah hal yang sangat
dijunjung tinggi oleh Suami/Bapak/Opa Gab, banyak cerita dari eks karyawan PT.ARISTON ( Mechanical
& Electrical Company ) yang sekarang sudah banyak yang telah mandiri
menjadi wira usaha yang mumpuni di NTT.
Tauladan dan kebaikan beliau sangat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam
berbisnis dibidang kelistrikan dan dikehidupan keluarga juga masyarakat.
|
Bapak Vincent ketua KUB Regina Angelerum membuka acara Misa |
Untuk keluarga, beliau dianggap
sebagai seorang figure yang tegas, cinta keluarga dan Tuhan. Hal ini ditandai
dengan cerita keseharian beliau yang menjadi seorang saudara, ayah dan opa dari
sebuah keluarga yang harmonis.
Diawali dengan Misa Kudus yang
dipimpin oleh Romo Videntus Atawolo, Pr, dan di support oleh team koor dari para frater, acara
peringatan satu tahun berpulangnya Suami/Bapak/Opa Gabriel Odja tercinta berjalan khidmat. Banyak tamu undangan datang untuk ikut
berpartisipasi mengikuti upacara Misa Kudus ini. Karena hal inilah maka
keluarga besar mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua para tamu
undangan.
|
koor dari para frater |
|
Para Undangan Yang Ikut Dalam Misa Suci |
|
Para Undangan Yang Ikut Dalam Misa Suci |
Disela sela acara, kotbah romo
sangat menyentuh hati. Ada cerita tentang keseharian Opa Gab menjelang
beliau dipanggil ke Surga oleh Allah
Bapa kita. Setiap malam sampai subuh beliau duduk dan memeluk bantal di teras
samping rumah yang menghadap ke jalan.
Beliau duduk merenung didalam kegelapan malam sembari melihat kearah
Timur. Hal ini direfelksikan oleh Romo sebagai suatu bentuk penyerahan diri dari opa Gab bahwa didalam
kegelapan malam beliau mencari Cahaya terang Tuhan, makanya beliau merenung dan
melihat kearah Timur. Hal inilah yang menjadi suri tauladan yang baik untuk
kita semua bahwa kita tetap harus mencari cahaya Tuhan agar kita bisa hidup
dalam berkat dan penyertaan Allah Tuhan kita.
|
Margaretha Odja, Istri tercinta saat menerima Komuni Suci |
Keseharian beliau sebagai seorang saudara, suami, ayah, opa
bagi keluarga merupakan sosok yang sangat dekat dengan keluarga dan kerabat. Bagi beliau keluarga adalah inti
pokok dari kehidupan. Suri tauladan dan perhatian beliau curahkan untuk
keluarga bahkan terus mengabdi untuk urusan Gereja. Bahkan selalu berpesan agar berdoa lebih diutamakan dari segalanya.
|
Komuni Umat |
Romo memberi pesan bahwa berpulangnya beliau harus
menjadikan keluarga semakin mandiri dalam melanjukan kehidupan didunia ini.
Sebab Pulang ke rumah Bapa adalah tujuan hidup semua orang yang ada didunia
ini. Cinta kasih beliau kepada keluarga sama seperti cinta kasih Tuhan pada
umat manusia. Seperti tertulis didalam kitab yohanes 3:16, Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang
tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.
|
Terima kasih untuk Doa yang terindah |
Pihak keluarga menyiapkan acara makan malam bersama para undangan yang hadir sebagai rasa syukur bahwa acara Misa dapat terselenggara berkat campur tangan segenap pihak terlebih karena campur tangan Tuhan yang ajaib.
|
Ungkapan hati dari keluarga diwakili oleh bapak Yuvenaris Beribe |
|
Bapak Epi Seran Mendampingi semua undangan dalam santap malam bersama |
|
Lambang Toleransi dan keberagaman Dalam Keluarga Alm. Gabriel Odja |
|
Sesi berfoto bersama keluarga dan kerabat |
"Maka dari itu diacara ini, kita
diingatkan bahwa kehidupan kita didunia ini tidaklah kekal. Akan ada suatu saat dimana kita akan berpulang dan menetap untuk selama lamanya bersama
Allah Tuhan kita. Marilah kita memperbaiki
kehidupan kita supaya kita bisa bersatu dan menghabiskan waktu yang kekal
bersama Allah Bapa kita di surga. Semoga Tuhan membimbing, menyertai dan
memberkati kehidupan kita sampai selama lamanya … Amien"
Article dan Foto oleh : Edward Wijaya,
Song : Complete Gregorian Chant Rosary
No comments:
Post a Comment