Friday, December 28, 2018

Peringatan Misa Satu Tahun Berpulangnya Bapak Gabriel Odja Ke Rumah Bapa di Surga

Peringatan Misa Satu Tahun Berpulangnya Bapak Gabriel Odja Ke Rumah Bapa di Surga 
27 / 12 / 2018


Tak terasa telah setahun kita ditinggalkan oleh Suami/Bapak/Opa Gabriel Odja tercinta. Banyak kenangan manis yang telah beliau tinggalkan untuk kita semua. Pahit manisnya kehidupan telah beliau lewati, banyak petunjuk dan wejangan yang bisa kita terapkan untuk tetap melanjutkan hidup ini … hmmmm itulah yang bisa beliau wariskan kepada kita semua. 

Romo memimpin acara Misa Syukur

“Baik” itulah kesan setiap orang apabila ada pertanyaan atau cerita tentang Bapak, Gabriel Odja. Memang itulah kenyataannya saat saya bertanya kepada semua orang yang kenal terhadap beliau saat sebelum acara Misa berlangsung.

Sahabat, kerabat mulai datang meski kondisi hujan saat sebelum Misa dimulai

Kebaikan adalah hal yang sangat dijunjung tinggi oleh Suami/Bapak/Opa Gab, banyak cerita dari eks karyawan PT.ARISTON  ( Mechanical  & Electrical Company ) yang sekarang sudah banyak yang telah mandiri menjadi  wira usaha yang mumpuni di NTT. Tauladan dan kebaikan beliau sangat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam berbisnis dibidang kelistrikan dan dikehidupan keluarga juga masyarakat.

Bapak Vincent ketua KUB Regina Angelerum membuka acara Misa

Untuk keluarga, beliau dianggap sebagai seorang figure yang tegas, cinta keluarga dan Tuhan. Hal ini ditandai dengan cerita keseharian beliau yang menjadi seorang saudara, ayah dan opa dari sebuah keluarga yang harmonis.

Diawali dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Romo Videntus Atawolo, Pr, dan di support oleh team koor dari para frater, acara peringatan satu tahun berpulangnya  Suami/Bapak/Opa Gabriel Odja tercinta berjalan khidmat.  Banyak tamu undangan datang untuk ikut berpartisipasi mengikuti upacara Misa Kudus ini. Karena hal inilah maka keluarga besar mengucapkan terima kasih yang setulusnya kepada semua para tamu undangan.

koor dari para frater

Para Undangan Yang Ikut Dalam Misa Suci
Para Undangan Yang Ikut Dalam Misa Suci
Disela sela acara, kotbah romo sangat menyentuh hati. Ada cerita tentang keseharian Opa Gab menjelang beliau  dipanggil ke Surga oleh Allah Bapa kita. Setiap malam sampai subuh beliau duduk dan memeluk bantal di teras samping rumah yang menghadap ke jalan.  Beliau duduk merenung didalam kegelapan malam sembari melihat kearah Timur. Hal ini direfelksikan oleh Romo sebagai suatu bentuk  penyerahan diri dari opa Gab bahwa didalam kegelapan malam beliau mencari Cahaya terang Tuhan, makanya beliau merenung dan melihat kearah Timur. Hal inilah yang menjadi suri tauladan yang baik untuk kita semua bahwa kita tetap harus mencari cahaya Tuhan agar kita bisa hidup dalam berkat dan penyertaan Allah Tuhan kita.


Margaretha Odja, Istri tercinta saat menerima Komuni Suci
Keseharian beliau sebagai seorang saudara, suami, ayah, opa bagi keluarga merupakan sosok yang sangat dekat dengan keluarga dan kerabat. Bagi beliau keluarga adalah inti pokok dari kehidupan. Suri tauladan dan perhatian beliau curahkan untuk keluarga bahkan terus mengabdi untuk urusan Gereja. Bahkan selalu berpesan agar berdoa lebih diutamakan dari segalanya. 

Komuni Umat
Romo memberi pesan bahwa berpulangnya beliau harus menjadikan keluarga semakin mandiri dalam melanjukan kehidupan didunia ini. Sebab Pulang ke rumah Bapa adalah tujuan hidup semua orang yang ada didunia ini. Cinta kasih beliau kepada keluarga sama seperti cinta kasih Tuhan pada umat manusia. Seperti tertulis didalam kitab yohanes 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 


Terima kasih untuk Doa yang terindah
 Pihak keluarga menyiapkan acara makan malam bersama para undangan yang hadir sebagai rasa syukur bahwa acara Misa dapat terselenggara berkat campur tangan segenap pihak terlebih karena campur tangan Tuhan yang ajaib. 

Ungkapan hati dari keluarga diwakili oleh bapak Yuvenaris Beribe
Bapak Epi Seran Mendampingi semua undangan dalam santap malam bersama
Lambang Toleransi dan keberagaman Dalam Keluarga Alm. Gabriel Odja
Sesi berfoto bersama keluarga dan kerabat



"Maka dari itu diacara ini, kita diingatkan bahwa kehidupan kita didunia ini tidaklah kekal. Akan ada suatu saat dimana kita akan berpulang dan menetap untuk selama lamanya bersama Allah Tuhan kita. Marilah kita memperbaiki kehidupan kita supaya kita bisa bersatu dan menghabiskan waktu yang kekal bersama Allah Bapa kita di surga. Semoga Tuhan membimbing, menyertai dan memberkati kehidupan kita sampai selama lamanya … Amien"
 

Article dan Foto oleh : Edward Wijaya,


Song : Complete Gregorian Chant Rosary 

No comments:

Post a Comment