Thursday, December 6, 2018

Peringatan hari Anak Disabilitas Dunia Di Yayasan Bhakti Luhur Panti Asuhan Alma Baumata Kupang NTT

Seberkas Cahaya Kasih di Panti Asuhan Alma Baumata (03 Desember 2018)


Tanggal 3 Desember adalah hari anak Difabel sedunia. Dalam rangka memperingat hari tersebut maka Suster Suster di Yayasan Bhakti Luhur, Panti Asuhan Alma di Jalan Taebenu Km. 13 RT.002, Rw.003, Baumata, Kupang, Nusa Tenggara Timur mengadakan acara peringatan Hari Anak Disabilitas Sedunia.

 Yayasan Bhakti Luhur Panti Asuhan Alma  Baumata Kupang NTT

Acara ini diawali dengan Misa Kudus dipimpin oleh Romo Silverius CMF sebagai wujud puji syukur kepada Tuhan bahwa sampai saat ini masih ada yang peduli terhadap anak-anak yang mengalami disabilitas.  Acara ini bertajuk NTT Inklusi dan Ramah Disabilitas, dalam pengertian bahwa harus ada usaha berkelanjutan melalui pendekatan kepada semua pihak untuk ikut peduli bersama Yayasan Bhakti Luhur Panti Asuhan Alma di Baumata untuk membangun dan mewujudkan sebuah lingkungan yang ramah dan peduli terhadap kaum disabilitas serta mengajak ikut serta semua orang dengan berbagai latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya, agama, dan lainnya untuk ikut memberikan sumbangsih sebagai wujud kepedulian terhadap disabilitas. 

Romo Silverius CMF memimpin Misa
 
Sakramen Ekaristi
 
Para Suster Mendampingi setiap waktu

Dalam peringatan ini, banyak pihak yang mensuport para suster yang memang setiap hari bergelut dengan para penyandang disabilitas ini. Adapun pihak pihak yang mensuport adalah Pemerintah yg diwakili oleh Dinas Sosial Kota Kupang, Pemerintah setempat, Yayasan Hand of hope, RRI Kota Kupang, Masyarakat, Hotel Swiis Belin Bp.David dan staf, Ibu Ibu Brimobda Kupang, OMK Baumata diwakili Oscar, Gereja diwakili Romo Silverius CMF, Suster Vermin Alma, Suster Ellis Alma, dan Para penyandang disabilitas yang ada di Panti dan diluar Panti.

Dinas Sosial Kota Kupang
 
sambutan-sambutan saat acara
Ibu-ibu Brimobda Kupang
Bapak David (yayasan Hand of Hope )
Bapak David (yayasan Hand of Hope )
Perwakilan Hotel Swiss Bell in
RRI Kupang sembari On-Air kan acara
Berbaur dalam acara
Dalam acara yang disiarkan secara langsung oleh radio RRI kupang, dijelaskan kepada masyarakat oleh dinas social bagaimana menjadi lingkungan yang baik dan ramah terhadap para penyandang disabilitas. Antusias warga sangat besar dan mendukung acara ini, terbukti Ibu Ibu dari Brimobda Kupang, Hotel Swiss Bellin, Remaja OMK, Gereja dan masyarakat sekitar terlihat padat menyaksikan dan ikut berpartisipasi didalamnya.

Remaja OMK Baumata
 
Foto bersama warga sekitar

 
Berfoto bersama Ibu-ibu Brimobda Kupang
Agus salah satu anak panti penyandang disabilitas yang mampu bermain organ hasil asuhan Panti
 
Cecilia Anak Panti Yang mengisi acara bernyanyi
Diakhir acara ada pembagian bingkisan untuk anak anak penyandang disabilitas sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan perhatian kepada mereka.

Penyerahan tanda kasih kepada anak-anak baik di Panti Asuhan ataupun yang diluar Panti
 
Tanda kasih juga diserahkan oleh Ibu-ibu brimobda Kupang
Inilah yang kita sebut sebagai pernyataan Inklusi terhadap para penyandang disabilitas. Semoga dengan adanya acara acara seperti ini akan semakin mengetuk seluruh masyarakat untuk mengerti dan memahami apa itu disabilitas, termasuk upaya upaya yang harus dilakukan agar tercipta NTT Inklusi dan Ramah Disabilitas.

Peduli adalah wujud nyata cinta kasih
 
Peduli adalah wujud nyata cinta kasih
 
Peduli adalah wujud nyata cinta kasih


Untuk informasi lebih lanjut tentang anak disabilitas dapat menghubungi Sr. Ellis ALMA di no Hp. 0853 3408 4733 atau Yayasan Bhakti Luhur Panti Asuhan Alma  Baumata Kupang NTT


"Setidaknya bisa mengingatkan mereka akan tugas berat yang diembannya dalam membesarkan buah hati. Berbekal pada kehati-hatian, bukan tidak mungkin jika ketelatenan mengurus anak akan berbuah pada pencapaian luar biasa dimana mereka berhasil menyandang gelar sukses suatu saat nanti". (Anonym)




Article and photos by Edward Wijaya


 

7 comments:

  1. Membagi kasih dalam persaudaraan sejato. Oh, ya.Jurnalisnya mesti lebih cermat. Unsur pemerintah yang hadir, dilihat dari lambang di lengan baju, itu dari Pemprov. NTT/Dinsos Prov NTT, bukan Pemkot Kupang/Kab Kupang.
    Mohon lebih teliti agarberitanya tidak keliru

    ReplyDelete
  2. Terima kasih atas masukannya Bapa Ola Hurek Urbanus. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama departemen di pemerintahan dan penyebutan lainnya. Saya hanya menitik beratkan pada usaha untuk ikut serta dalam perhatian terhadap kaum disabilitas. Tuhan memberkati. Amien -Fr.Edward Wijaya

    ReplyDelete
  3. Tetap semangat Bung Edward,artikel2 yg seperti ini yg kita butuhkan untuk menggugah kesadaran para dermawan semua,tetap semangat dijalan Tuhan dan semoga Tuhan Memberkati kita semua,amin.

    ReplyDelete
  4. Harusnya habis BACA...yuk bergerak menyumbang...

    ReplyDelete
  5. Semagat pak etwat..buat bantuan artikelnya
    semoga pemerintah dan masyarakat M semakin ramah trhadap penyadah disabilitas

    ReplyDelete
  6. Tq atas artikelnya, su lama beta son sumbang. bisa ko beta langsung telp suster

    ReplyDelete
  7. Ini bagus...blognya....betul jarang orang bahas Acara adat yach....semoga tambah Banyak artikel nya

    ReplyDelete