Seberkas Cahaya Kasih di Panti Asuhan Alma Baumata (03 Desember 2018)
Tanggal 3 Desember adalah hari anak Difabel sedunia. Dalam rangka memperingat hari tersebut maka Suster Suster di Yayasan
Bhakti Luhur, Panti Asuhan Alma di Jalan Taebenu Km. 13 RT.002, Rw.003,
Baumata, Kupang, Nusa Tenggara Timur mengadakan acara peringatan Hari Anak
Disabilitas Sedunia.
|
Yayasan Bhakti Luhur Panti Asuhan Alma Baumata Kupang NTT |
Acara ini diawali dengan Misa Kudus dipimpin oleh Romo Silverius CMF sebagai wujud puji syukur kepada Tuhan bahwa sampai saat ini masih ada yang peduli terhadap anak-anak yang mengalami disabilitas. Acara ini bertajuk NTT Inklusi dan
Ramah Disabilitas, dalam pengertian bahwa harus ada usaha berkelanjutan melalui pendekatan kepada semua pihak untuk ikut peduli bersama Yayasan Bhakti Luhur Panti Asuhan Alma di Baumata untuk
membangun dan mewujudkan sebuah lingkungan yang ramah dan peduli terhadap kaum disabilitas serta mengajak
ikut serta semua orang dengan berbagai latar belakang,
karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya, agama, dan lainnya
untuk ikut memberikan sumbangsih sebagai wujud kepedulian terhadap disabilitas.
|
Romo Silverius CMF memimpin Misa |
|
Sakramen Ekaristi |
|
Para Suster Mendampingi setiap waktu |
Dalam peringatan ini, banyak pihak yang mensuport para suster
yang memang setiap hari bergelut dengan para penyandang disabilitas ini. Adapun
pihak pihak yang mensuport adalah Pemerintah yg diwakili oleh Dinas Sosial Kota Kupang, Pemerintah setempat, Yayasan Hand of hope, RRI Kota Kupang, Masyarakat, Hotel Swiis Belin Bp.David dan staf, Ibu Ibu Brimobda Kupang, OMK Baumata diwakili Oscar, Gereja diwakili Romo Silverius CMF, Suster Vermin Alma,
Suster Ellis Alma, dan Para penyandang disabilitas yang ada di Panti dan diluar Panti.
|
Dinas Sosial Kota Kupang |
|
sambutan-sambutan saat acara |
|
Ibu-ibu Brimobda Kupang |
|
Bapak David (yayasan Hand of Hope ) |
|
Bapak David (yayasan Hand of Hope ) |
|
Perwakilan Hotel Swiss Bell in |
|
RRI Kupang sembari On-Air kan acara |
|
Berbaur dalam acara |
Dalam acara yang disiarkan secara langsung oleh radio RRI
kupang, dijelaskan kepada masyarakat oleh dinas social bagaimana menjadi
lingkungan yang baik dan ramah terhadap para penyandang disabilitas. Antusias warga sangat besar dan mendukung acara ini, terbukti
Ibu Ibu dari Brimobda Kupang, Hotel Swiss Bellin, Remaja OMK, Gereja dan
masyarakat sekitar terlihat padat menyaksikan dan ikut berpartisipasi
didalamnya.
|
Remaja OMK Baumata |
|
Foto bersama warga sekitar |
|
Berfoto bersama Ibu-ibu Brimobda Kupang |
|
Agus salah satu anak panti penyandang disabilitas yang mampu bermain organ hasil asuhan Panti |
|
Cecilia Anak Panti Yang mengisi acara bernyanyi |
Diakhir acara ada pembagian bingkisan untuk anak anak
penyandang disabilitas sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan perhatian kepada
mereka.
|
Penyerahan tanda kasih kepada anak-anak baik di Panti Asuhan ataupun yang diluar Panti |
|
Tanda kasih juga diserahkan oleh Ibu-ibu brimobda Kupang |
Inilah yang kita sebut sebagai pernyataan Inklusi terhadap
para penyandang disabilitas. Semoga dengan adanya acara acara seperti ini akan semakin
mengetuk seluruh masyarakat untuk mengerti dan memahami apa itu disabilitas,
termasuk upaya upaya yang harus dilakukan agar tercipta NTT Inklusi dan Ramah
Disabilitas.
|
Peduli adalah wujud nyata cinta kasih |
|
Peduli adalah wujud nyata cinta kasih |
|
Peduli adalah wujud nyata cinta kasih |
Untuk informasi lebih lanjut tentang anak disabilitas dapat
menghubungi Sr. Ellis ALMA di no Hp. 0853 3408 4733 atau Yayasan Bhakti Luhur Panti Asuhan Alma Baumata Kupang NTT
"Setidaknya bisa mengingatkan mereka akan tugas berat yang diembannya
dalam membesarkan buah hati. Berbekal pada kehati-hatian, bukan tidak
mungkin jika ketelatenan mengurus anak akan berbuah pada pencapaian luar
biasa dimana mereka berhasil menyandang gelar sukses suatu saat nanti". (Anonym)
Article and photos by Edward Wijaya
Membagi kasih dalam persaudaraan sejato. Oh, ya.Jurnalisnya mesti lebih cermat. Unsur pemerintah yang hadir, dilihat dari lambang di lengan baju, itu dari Pemprov. NTT/Dinsos Prov NTT, bukan Pemkot Kupang/Kab Kupang.
ReplyDeleteMohon lebih teliti agarberitanya tidak keliru
Terima kasih atas masukannya Bapa Ola Hurek Urbanus. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan nama departemen di pemerintahan dan penyebutan lainnya. Saya hanya menitik beratkan pada usaha untuk ikut serta dalam perhatian terhadap kaum disabilitas. Tuhan memberkati. Amien -Fr.Edward Wijaya
ReplyDeleteTetap semangat Bung Edward,artikel2 yg seperti ini yg kita butuhkan untuk menggugah kesadaran para dermawan semua,tetap semangat dijalan Tuhan dan semoga Tuhan Memberkati kita semua,amin.
ReplyDeleteHarusnya habis BACA...yuk bergerak menyumbang...
ReplyDeleteSemagat pak etwat..buat bantuan artikelnya
ReplyDeletesemoga pemerintah dan masyarakat M semakin ramah trhadap penyadah disabilitas
Tq atas artikelnya, su lama beta son sumbang. bisa ko beta langsung telp suster
ReplyDeleteIni bagus...blognya....betul jarang orang bahas Acara adat yach....semoga tambah Banyak artikel nya
ReplyDelete